Banyak universitas yang gagal dalam mengimplementasikan sistem LMS karena kebanyakan dari mereka tidak dapat menggunakan sistem dengan benar. Selain karena tidak paham, ada pula yang gagal karena tidak dapat memberikan materi pendidikan yang berkualitas untuk pelajar. Sehingga, meskipun penggunaan sistem sudah benar, pelajar tetap tidak dapat meningkatkan pemahamannya terhadap pelajaran. Sedangkan tujuan utama dalam penggunaan sistem LMS adalah untuk meningkatkan pemahaman pelajar terhadap pelajaran agar tidak ada lagi jarak antara yang pintar dengan yang kurang paham terhadap materi.
Pengajar yang menjadi penyedia materi pembelajaran harus selalu memberikan materi yang berkualitas agar dapat diandalkan oleh para pelajar sebagai sumber utama dalam mencari informasi pelajaran yang diperlukan. Bagaimana pengajar dapat memberikan materi secara efektif, interaktif, jelas, fleksibel akan memberikan nilai yang positif terhadap perkembangan pelajar. Bukan hanya nilai ujian yang harus diutamakan dalam pendidikan, karena nilai belum tentu sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Banyak pelajar yang cerdas tapi tidak lulus ujian, hal ini membuktikan bahwa perkembangan siswa bukan karena hasil ujian saja. Melainkan nilai non-numerik seperti pemahaman saat praktek atau pelatihan menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Kualitas materi dan pemahaman pelajar memiliki hubungan yang sangat erat dalam keberhasilan pendidikan. Sistem LMS memberikan kemudahan kepada semua peserta didik dan juga pengajar agar mereka dapat memperbaiki kualitas belajar dan mengajar. Jika materi yang diunggah oleh pengajar tidak berkualitas, tentunya pelajar akan kecewa dengan hasil pembelajaran yang sudah diberikan. Artinya, ada atau tidaknya LMS sama saja tidak memberikan perubahan atau imbas positif dalam lingkup pendidikan di kampus Anda.
Eksplorasi pengajar dalam menentukan materi yang diberikan sangat penting untuk memberikan hasil yang positif bagi pelajar. Dukungan interaksi yang baik antara guru dan pengajar melalui sistem elektronik seperti chatting dan juga interaksi secara langsung dapat memberikan solusi kepada para pelajar agar dapat memahami materi dengan baik. Pengajar juga perlu menggunakan Open Educational Resources (OER) yang dapat ditemukan dengan menggunakan internet yang memiliki kualitas yang baik dalam mendukung pembelajaran atau untuk mengembangkan materi pembelajaran yang diperbarui pada sistem LMS.
Ilustrasi (c) Unsplash.com