Return to site

Memasukkan Materi Pembelajaran Online Pada Sistem LMS

· Sistem LMS Indonesia

Belajar adalah proses memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai. Pembelajaran perlu direncanakan dan dievaluasi. Itu bisa diukur, dan efektivitasnya bisa dinilai. Sistem mutu perlu ada yang memantau dan mengevaluasi proses pembelajaran. Hal yang sama berlaku untuk eLearning. Dalam hal pelatihan, eLearning mengacu pada penyampaian materi pelatihan melalui media elektronik, seperti internet. Ini adalah penggunaan teknologi informasi dalam pengaturan instruksional. Pelatihan dapat diberikan melalui komputer, video, audio, atau cara lain. Kualitas materi pelatihan tergantung pada format yang digunakan untuk menyampaikannya.

eLearning memberikan jenis pengetahuan yang sama yang dibutuhkan orang untuk melakukan pekerjaan mereka. eLearning memungkinkan peningkatan keterampilan dan pengetahuan individu, dan membantu dalam mengembangkan keterampilan yang memungkinkan mereka berkontribusi pada organisasi atau profesi tempat mereka bekerja. Sebuah organisasi akan menghemat banyak uang dengan berinvestasi dalam eLearning, karena membantu mengurangi biaya pelatihan dan mempertahankan tenaga kerja terlatih.

Cara Membuat Konten/Materi Untuk eLearning

Konten adalah elemen utama eLearning. Konten harus dikembangkan melalui proses yang mengikuti pedoman tertentu. Dalam hal ini, harus jelas informasi apa yang dibagikan dan bagaimana informasi itu akan digunakan. Konten juga harus didefinisikan dengan jelas sejak awal. Dan ini hanya dapat dicapai dengan menggunakan alat perencanaan yang mampu mengidentifikasi kebutuhan konten dan area yang perlu dicakup dalam kursus eLearning.

Dengan alat perencanaan, seseorang dapat mengidentifikasi topik atau bidang minat, menetapkan audiens target dan keterampilan atau pengetahuan yang dibutuhkan untuk belajar. Pengguna harus memilih topik yang paling masuk akal bagi mereka dan, pada saat yang sama, pengajar perlu memberi mereka informasi yang cukup sehingga pelajar dapat terlibat dengan konten. Misalnya, jika seseorang ingin belajar mengelola bisnis, maka mereka perlu mempertimbangkan semua aspek, seperti keuangan, pemasaran, produksi, dan lain-lain yang terlibat dalam menjalankan bisnis.