Return to site

Tips Untuk Menjalankan Metode Pembelajaran Aktif Di Sekolah/Universitas

· e-Learning Indonesia

Telah lama diketahui bahwa pembelajaran yang berhasil membutuhkan lebih dari sekadar mendengarkan. Ketika pembelajaran aktif terjadi, instruktur cenderung melihat keterlibatan siswa yang mengalami peningkatan, nilai ujian lebih baik, dan pemikiran kritis siswa serta keterampilan memecahkan masalah juga meningkat, bahkan untuk materi pelajaran yang paling kompleks sekalipun pelajar mampu menyelesaikan materi yang dihadapi sekali pun. Namun, terlepas dari pemahaman lama tentang manfaat pembelajaran aktif, ukuran dan struktur kelas pasca sekolah menengah tradisional masih berorientasi pada pengajaran berbasis ceramah dan pembelajaran pasif.

Untuk mengatasi kekurangan ini, pada tahun 2017, penelitian EDUCAUSE mengidentifikasi Active Learning Classroom (ALC) sebagai teknologi strategis teratas. Bersama-sama dengan ruang pembuat, desain ALC mempromosikan tugas yang membantu pelajar menemukan , memecahkan masalah, dan menciptakan pengetahuan. Berkenaan dengan desain ruang kelas modern, ruang kelas pembelajaran aktif biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Menata tempat duduk yang dapat dipindahkan untuk memungkinkan siswa agar saling berhadapan dan dan juga memberikan kemudahan dalam melakukan tugas kelompok kecil maupun sedang.
  • Tabel dipasangkan dengan papan tulis untuk kemudahan bagi pelajar dalam membuat diagram.
  • Internet nirkabel memainkan peran penting dalam mengambil sumber daya dan menautkan ke sistem manajemen konten.

Strategi pembelajaran aktif dapat digunakan di dalam kelas untuk menginspirasi keterlibatan, debat, dan diskusi. Jika Anda ingin merangkul pembelajaran aktif di institusi pendidikan Anda, berikut adalah empat strategi khusus yang direkomendasikan oleh para ahli di pendidikan tinggi:

  1. Tetapkan komitmen - Jangan memaksakan aturan dan struktur yang ketat pada pembelajaran siswa, tawarkan siswa kesempatan untuk berpikir kritis tentang pembelajaran mereka dan dorong mereka untuk menemukan solusi mereka sendiri untuk tantangan yang mungkin mereka hadapi selama ini.
  2. Tidak mengganggu realitas - Gantikan realitas aktual dengan yang dibayangkan, hadirkan siswa dengan peristiwa dan kejadian alternatif atau futuristik.
  3. Perkenalkan solusi sesuai yang dibayangkan pelajar - Minta siswa menggunakan pengalaman dan pengetahuan mereka sendiri untuk mengeksplorasi konsep kursus.
  4. Menggabungkan pedagogi berbasis seni - Mengintegrasikan aktivitas berbasis visual dan teater untuk mendorong siswa berpikir lebih kreatif, abstrak, dan kooperatif saat menangani materi pelajaran yang kompleks.

Ilustrasi (c) Unsplash.com