Return to site

Mendefinisikan Kembali Peran Pengajar Melalui Blended Learning

Apa sih peran pengajar yang sebenarnya?

· e-Learning Indonesia,Blended Learning

Siapa itu pengajar? Dalam arti paling umum tentu pengajar adalah orang yang memberi suatu pembelajaran terhadap seseorang. Tidak harus seorang guru, siapapun dapat menjadi pengajar. Dalam proses belajar di kampus, tentu pengajar adalah seorang dosen atau guru. Namun, dalam proses belajar mengajar dengan sistem blended learning, pengajar bisa juga disebut dengan seorang fasilitator. Karena, dengan menggunakan kata fasilitator ini lebih menekankan untuk memberikan pemberdayaan kepada mahasiswa melalui keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memaksimalkan materi yang diberikan untuk para pelajar serta memberikan waktu belajar yang mandiri. Membimbing siswa menuju pengalanaman yang lebih baik dan bermakna adalah definisi penting dari fasilitator. Perlu Anda ketahui, fasilitator memiliki empat bidang utama yang harus Anda ketahui.

1. Pengembangan konten untuk pembelajaran online maupun offline

Seperti yang kita ketahui, blended learning merupakan metode pembelajaran yang dapat dilakukan dengan cara tradisional maupun e-Learning. Ketika kampus mengadopsi metode pembelajaran ini, fasilitator harus mengembangkan setiap konten atau materi yang berbeda. Sebuah tantangan memang untuk para pengajar untuk memberikan dua materi berbeda ini. Seiring dengan waktu yang dilalui, maka tantangan ini akan lebih mudah untuk dihadapi.

2. Memfasilitasi komunikasi dengan dan diantara mahasiswa

Sebagai pengajar, fasilitator harus bisa menjadi sosok yang dapat memfasilitasi komunikasi siswa. Komunikasi ini pun kini juga tidak terbatas pada komunikasi tutup muka, tetapi juga komunikasi nirkabel melalui layanan online seperti sosial media, forum online kampus dan lain sebagainya. Ketika pengajar dapat memandu dan membimbing siswa dari semua arah komunikasi, maka mahasiswa pun seperti tidak memiliki jarak satu sama lain serta tidak ada jarak untuk berkomunikasi dengan pengajar.

3. Memandu pengalaman belajar mahasiswa

Metode pembelajaran seperti apa yang dibutuhkan oleh mahasiswa? Bagaimana cara mahasiswa menerima materi? Apa yang diinginkan oleh pelajar untuk mengikuti pembelajaran yang lebih menyenangkan? Semua ini merupakan hal yang harus dikuasai oleh para pengajar/fasilitator. Jangan hanya memikirkan metode pembelajaran yang cocok dengan pribadi pengajar, jika pada kenyataannya pelajar merasa apa yang diberikan tidak efektif.

4. Penilaian

Penilaian dalam proses belajar dan mengajar ini harus dilakukan secara berkala dan harus saling memberikan penilaian. Mahasiswa dapat menilai fasilitator, fasilitator dapat menilai mahasiswa. Dengan demikian, proses penilaian lebih terbuka untuk menghasilkan proses pendidikan yang lebih baik.

Ilustrasi (c) Unsplash.com