Return to site

Pendidikan Di Indonesia Kurang Sarana Untuk Menerapkan e-Learning?

Apakah benar Indonesia kurang infrastruktur untuk e-Learning?

· e-Learning Indonesia

Dengan kecepatan yang sudah sangat mendukung dalam masalah konektivitas internet, serta dukungan dari gawai yang sudah sangat mumpuni, sarana untuk mendukung e-Learning di Indonesia sudah cukup. Yang diperlukan adalah bagaimana lembaga menyiapkan sarana untuk menjalankan e-Learning tersebut. Sebetulnya, dalam dunia bisnis modern banyak perusahaan yang menerapkan sistem Bring Your Own Device (BYOD) untuk mengurangi beban pengeluaran perusahaan dalam pengadaan barang inventaris seperti Laptop maupun gadget lainnya.

Metode seperti ini bisa diterapkan oleh lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi untuk segera memulai menerapkan sistem pendidikan daring (e-Learning). Mungkin tidak semua pelajar memiliki laptop, akan tetapi dalam dunia digital modern, hampir semua akses website sudah bisa diterapkan pada sistem mobile/smartphone. Ini mengartikan bahwa sebenarnya tidak ada batasan bagi lembaga pendidikan untuk segera menerapkan metode pengajaran daring tersebut.

Satu hal memang akan menjadi alasan bagi lembaga untuk mulai menerapkan metode pembelajaran daring. Masalah tersebut diantaranya adalah pengembangan sistem serta infrastruktur yang harus digunakan. Namun, kembali lagi pada solusi yang sebenarnya sudah ada dan bisa diterapkan oleh lembaga. Solusi tersebut adalah dengan mempercayakan pengembangan sistem dari pihak penyedia sistem Learning Management System (LMS) berbasis cloud berpengalaman seperti layanan yang ditawarkan oleh Brightspace Indonesia yang dihadirkan langsung dari pengembang utama Desire 2 Learning (D2L).

Penggunaan sistem yang dikembangkan oleh provider LMS ini jauh lebih mudah untuk diterapkan oleh lembaga pendidikan. Terlebih lagi sistem ini juga tersedia dalam layanan berbasis cloud yang tidak perlu lagi bagi lembaga untuk mengadakan infrastruktur maupun pengembangan sistem untuk e-Learning. Sistem LMS ini pun tidak terbatas untuk lembaga pendidikan negeri maupun swasta. Semua memiliki sistem yang sama dan dengan harga yang sama. Keamanan data pada sistem LMS yang dikembangkan oleh provider seperti Brightspace Indonesia ini pun akan lebih terjamin karena sudah dikontrol secara penuh oleh tim Cyber Security berpengalaman.

Jadi, satu pertanyaan terakhir dari kami, apakah benar sarana di Indonesia masih kurang mendukung untuk e-Learning di Indonesia? Bagaimana tanggapan Anda?

Ilustrasi (c) Unsplash.com